Putri Tika Pratiwi

10:07 AM

Sungguh aku percaya ini adalah kamuflase.


Ini paksaan secara tidak langsung.

Aku harus membuat kata hatiku tunduk untuk membuat tulisan ini.

Canda.

Aku tulus menulis semua ini. Jelas walaupun kenyataanya tulisan ini muncul karena adanya 'pancingan' dan sebut saja tulisan spontan.

Pertama-tama terima kasih untukmu karena telah bersusah payah memeras otak dan membangkang dari kata hati untuk menulis semua hal jahat maupun baik tentangku. Ini melebihi prestasi maupun penghargaan apapun, ketika seorang sahabat tanpa pertanda apapun, menuliskan sesuatu untukmu. Semacam biografi pendek atau testimonial.
Selagi aku bisa aku ingin membalasnya. Bukan hanya karena kamu telah menuliskan sesuatu tentangku, tapi lebih dari itu. Aku tahu kamu pantas untuk di kisahkan :)

It's gonna be a long story. Huh hah.

She's quite short. With her short brown hair, short leg and short nose (baca : hidung masuk ke dalam).

Ah lupakan soal fisik. Skip saja ke part psikografisnya. Tragis kalo bicara soal fisik :p

Lampung. Cewek lampung yang nyasar sampai Jogja. Namanya Tika. Awal tahunya dia itu dia anak mobil. Kece gak tuh anak mobil. Pikirku, ini Universitas Gadjah Mada apa Universitas Geng Mobil. Jaman aja geng2an mobil.
Mulai berjabat tangan resmi jadi temen semenjak Lokstock. Semenjak Tika jatuh cinta. Semenjak doi selama event isinya nongkrongin stand sneakers. Semenjak dia jadi tukang ronda isinya ngelilingin stand terus...padahal niatnya cuma curi-curi lihat si Mas Enyiss.
Pendekatan terus berjalan. Bukan bukan pendekatan antara Tika dan Ganis. Tapi antara aku dan Tika. Maklum kami serasa belahan jiwa. Memiliki fisik sama-sama cebol. Belahan jiwa apa belahan pantat itu. Aku dan tika itu bukan temen deket. Bukan teman yang cukup akrab buat di jadikan teman curhat. Tapi lama kelamaan tugas dan kelompok membuat aku dan Tika jadi suka bareng. Romantis bukan?
MOMEN-nya adalah ketika kamu satu kelompok PMI PNI, salah dua matkul di komunikasi. Subhanallah, sudah mencapai ubun-ubun, relung jiwa, lubuk hati terdalam kali eneg-nya menghabiskan hampir separuh roda kehidupan kuliahku sama Tika. Dahsyat.
Ibarat proses pedekate, aku dan Tika sudah mencapai fase 'klik' kalau kata mbak Ussy. Di katakan memiliki hobi sama, enggak. Di bilang mirip sifatnya, enggak. Di bilang mirip bentuk muka badan, juga jauuuuuuh *edisi sombong*. Jadi intinya untuk membuat pasangan nyaman itu tidak perlu memiliki kesamaan, hanya perlu mental kuat satu sama lain.

Ngomong-ngomong soal mental, pernah loh aku di hampir nangis gara-gara Tika. Ampun deh mau sekuat tembok dibuat dari semen Gresik juga kalau di bombardir dengan sindiran yang bersifat 'bercanda' pun, aku sujud. Tapi kembali lagi, semua masalah terbiasa.

Dia teman yang bijaksana. Adil. Aku rasa dia sedang belajar menjadi seperti kakaknya. Bangganya aku dengan dia adalah dia begitu mengagumi kakaknya. Family girl lah. Kemudian dia adalah sosok teman yang cukup....umm...sarcastic but loveable. She's a freak. But i love my freakin girl.
Sekarang dia sedang 'mendewasakan' dirinya. Mulai menunjukkan keingin untuk bisa berguna bagi siapapun. Contoh : berguna untuk membantu penggemukan orang-orang disekitarnya dengan....keripik pisang.

KERIPIK PISANG KHAS LAMPUNG MAK WIWIK! 100% asli Lampung. Dengan rasa : coklat, moka dan susu. Contact : Tika mahasiswa UGM dengan ciri-ciri yang udah aku sebutkan diatas.

She's adorable. She's gonna be a great great mom in the future. I wishing.
Thank you for being my friend for this 2 years <3

Maykha :)




You Might Also Like

1 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe