Kenyataannya, bahwa aku menunggu hampir 10 menit untuk memulai tulisan ini. Kalimat pertama saja. Kemudian disusul helaan nafas. Terakhir, doa. Aku tahu menulis di media terbuka macam Twitter memiliki resiko sosial tinggi. Kekhawatiran di anggap terlalu curhat, terlalu lemah, terlalu 'ngapain sih nulis beginian di Twitter?' selalu ada. Pernahkan kalian merasa begitu? Oh atau mungkin aku saja yang terlalu peduli dengan itu semua....